Oleh Alfa Kristanti
Informasi
awal tentang Pelatihan Menulis Buku, saya peroleh dari grup telegram MSC
(Meretas Sejuta Cahaya) yang ditulis oleh Bapak Wijaya Kusumah (biasa dipanggil
OmJay) pada tanggal 23 September 2017. Beliau menawarkan Pelatihan Menulis Buku
GRATIS secara daring melalui WA Group bagi siapa saja yang berminat.
Siapa yang berminat dapat mendaftarkan diri melalui SMS atau WA ke nomor
08159155515.
Sudah sejak
lama saya punya keinginan untuk menulis, namun saya bingung mau mulai dari mana
dan bagaimana cara menulisnya. Sehingga begitu membaca informasi tentang
Pelatihan Menulis Buku ini, tanggal 25 September 2017 saya langsung mendaftar
dengan mengirim WA ke OmJay di nomor 08159155515 dan dijawab “oke” oleh OmJay
hari itu juga. Pada tanggal 26 Sepetember 2017 saya sudah masuk grup WA Belajar
Menulis Gelombang 5 dengan pembimbing OmJay. Senang rasanya mendapat kesempatan
gabung di grup tersebut, karena saya punya kesempatan emas untuk belajar
menulis buku dari pakarnya/ahlinya.
Pertemuan
pertama Pelatihan Menulis Buku dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2017
bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila mulai pukul 19.00 WIB
melalui WA. Pertemuan pertama ini dimulai dengan pemaparan materi oleh OmJay
dan peserta menyimak. Beliau menuliskan materi sebagai berikut :
- Menulis adalah pekerjaan seorang guru professional. Salah satu tugas guru adalah menuliskan perencanaan pembelajaran.
- Tidak banyak guru yang mampu menulis dan menerbitkan buku. Hal ini dikarenakan guru kurang banyak membaca buku. Wawasan guru masih kurang karena enggan membaca. Ditambah lagi guru jarang sekali membeli buku baru. Padahal buku baru sangat penting dibaca guru untuk menambah ilmunya.
- Mereka yang mampu menulis adalah para guru yang rajin membaca. Bagi mereka membaca dan menulis adalah sebuah kebutuhan. Namun sayangnya, masih banyak guru yang menganggap menulis adalah beban dan bukan kebutuhan. Untuk hal ini guru harus berani melawan dirinya sendiri dari kemalasan.
- Mereka yang telah mampu menulis dan menerbitkan buku adalah mereka yang melatih dirinya dengan penuh kesabaran. Sebab menulis bukanlah pekerjaan instan. Ada proses yang harus dilalui dari mulai belajar menulis sampai kemudian menerbitkan bukunya.
- Dengan menerbitkan buku maka semakin banyak guru yang menjadi lebih menguasai materinya dengan baik. Selain itu ilmunya dapat tersebar luas kepada orang banyak. Guru tidak hanya mengajar muridnya di kelas, tapi juga mereka yang belajar melalui membaca buku.
- Buku yang bagus tidak diselesaikan dengan cara cepat. Guru menuliskannya sedikit demi sedikit. Bila dilakukan setiap hari, maka lama-lama menjadi bukit. Hal itulah yang OmJay lakukan sampai saat ini hingga terbit 10 buku ber-ISBN dan dijual di toko buku.
Setelah
selesai pemaparan materi dari OmJay tersebut, peserta diberi kesempatan untuk
menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan dialami peserta dalam menulis
buku.
Peserta
menanggapi secara antusias dengan menanyakan banyak hal tentang menulis buku
mulai dari apa yang harus disiapkan terlebih dulu saat akan menulis buku,
bagaimana cara menulis buku, bagaimana awal menulis buku, bagaimana memulai
menulis buku, bagaimana memfokuskan isi buku agar topiknya tidak melebar,
bagaimana alur menerbitkan buku, sampai dengan biaya penerbitan buku.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditanggapi oleh OmJay.
Hal yang
dipersiapkan saat akan menulis buku adalah outline atau daftar isi. Bisa juga
dituliskan dulu materinya dari yang mudah ke yang susah. Kemudian disusun
dengan baik dan menarik.
Menulis buku
diawali/dimulai dari hal-hal yang disukai dan fokus pada bidang yang dikuasai.
Menulis buku dilakukan dengan cara menulis 3 (tiga) alinea, yaitu alinea
pembukaan, alinea isi, dan alinea penutup. Setiap harinya diusahakan menulis
minimal 700 kata dan membaca 70.000 kata.
Untuk
mendapatkan ide-ide dalam menulis buku dapat dilakukan dengan banyak membaca
dan banyak silahturahim.
Menulis buku
dapat juga dilakukan dengan cara ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Banyak membaca
buku-buku yang sejenis kemudian ditiru dan dimodifikasi. ATM tidak berarti
copas semuanya dan jadi plagiat. Menulis merupakan suatu proses sehingga harus
selalu berlatih menulis dan banyak membaca tulisan orang lain. Menulis buku
dapat dilakukan perorangan atau dengan cara kolaborasi. Guru bisa melakukannya
dengan cara berjamaah dengan guru lainnya.
Saat menulis
buku terutama buku nonfiksi atau autobiografi, seorang penulis harus punya
komitmen dan fokus pada apa yang dituliskannya. Bila kita menulis buku tentang
materi atau hal yang sudah banyak ditulis orang lain agar buku kita bagus, kita
mesti menuliskan materi atau hal tersebut dengan sudut pandang yang berbeda dan
dibuat lebih menarik.
Alur
menerbitkan buku dimulai dari naskah buku yang sudah ditulis dikirimkan ke
penerbit via email. Penerbit dan alamatnya dapat diperoleh dengan browsing di
internet. Bila buku tersebut layak terbit akan diterima dan diterbitkan oleh
penerbit. Terkadang judul buku kita kurang pas/sesuai dengan kemauan penerbit,
sehingga kita harus menyesuaikan dengan kemauan penerbit agar buku kita dapat
diterbitkan.
Setelah
semua pertanyaan-pertanyaan dijawab, OmJay mengakhiri pertemuan pertama dengan
memberikan tugas untuk menuliskan materi hari pertama (pertemuan pertama) dalam
bentuk artikel bebas dengan panjang minimal 700 kata dalam Ms Word. Tugas yang
sudah selesai dikirim dengan nama file “tugas 1-nama-gelombang5” ke email wijayalabs@gmail.com
dalam waktu maksimal 2 hari dari pertemuan pertama.
Demikianlah resume materi pertemuan pertama dari
Pelatihan Menulis Buku yang sekaligus merupakan tugas 1 saya. Terima kasih
banyak OmJay atas semua materi, informasi, dan motivasi yang OmJay berikan dan
bagikan pada pertemuan pertama ini.
0 komentar:
Posting Komentar